LDII memiliki banyak pondok pesantren. setiap propinsi, LDII memiliki
minimal 1 atau 2 pondok pesantren mini. Pondok pesantren LDII di
antaranyaPondok Pesantren Al Manshurin Metro Lampung; Pondok Pesantren Mellenium Alfina; Pondok Pesantren "Nurul Hakim", Kaliawen Barat, Desa Ngino, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur; Pondok Pesantren Al Barokah Sidoarjo; Pondok Pesantren Gading Mangu Perak Jombang; Pondok Pesantren Budi Luhur Sragen; Pondok Pesantren Nurul Azizah Balongjeruk Kediri; Pondok Pesantren Mulya Abadi Mulungan Yogyakarta; Pondok Pesantren LDII Blawe; Pondok Pesantren An Nur Sragen Jawa Tengah; Pondok Pesantren Budi Utomo Surakarta;Pondok Pesantren Baitul Makmur Wonosalam; Pondok Pesantren Sabilurrosyidin Surabaya; Pondok Pesantren Sumber Barokah Karawang; Pondok Pesantren Bairuha Balikpapan Kalimantan Timur;
Pondok pesantren "Aziziyah" Samarinda; Pondok Pesantren "Nurul Islam"
Samarinda; Pondok Pesantren "Al Hidayah" Lok Tabat Selatan Banjarbaru;
Yang paling besar adalah Pondok Pesantren Walibarokah Burengan Banjaran Kediri[17] berada di tengah Kota Kediri Jawa Timur, dan masih banyak lagi[18].
Pondok Pesantren Walibarokah Burengan Banjaran Kediri adalah salah
satu pondok pesantren besar di Indonesia. Ponpes ini memiliki fasilitas
yang cukup lengkap yang dapat digunakan untuk proses pembelajaran para
santri. Secara umum dapat dikatakan bahwa Pondok Pesantren Walibarokah
Burengan Banjaran Kediri memiliki kapasitas untuk menampung santri mukim
sebanyak sekitar 2000 orang baik laki-laki maupun perempuan dan sekitar
50 orang pengurus dan guru pondok beserta keluarganya.
Bangunan-bangunan pondok terletak di atas tanah seluas 3,4 hektar yang
terdiri dari antara lain: kantor pondok 2 lantai, bangunan parkir 7
lantai, gedung Aula Wali Barokah 3 lantai, Gedung DMC Asrama Putra 50
kamar 3 lantai, Asrama Putri 70 kamar 3 lantai, Masjid Baitil A’la 3
lantai, Menara Agung setinggi 99 meter kubah berlapis emas seberat 60
kg, bangunan kamar tamu umum pria 2 lantai, kamar tamu umum wanita,
kamar tamu Wisma Tenteram, Gedung Pengajian, Kantor Organisasi LDII,
bangunan rumah para pengasuh dan pengajar, Unit Kesehatan Pria, Unit
Kesehatan Wanita, Dapur Asrama, ruang makan tamu, ruang olah raga
fitness, lapangan olah raga tenis lantai, dan berbagai unit bangunan
lain seperti dapur kamar mandi, ruang tamu, dan sebagainya. Beberapa
dari gedung-gedung itu penggunaanya diresmikan oleh para pejabat negara
seperti Gedung Aula wali barokah diresmikan oleh Menteri Siswono Yudho
Usodo.[19][20]
0 komentar:
Posting Komentar